Jumat, 08 November 2013

POCI TEGAL

Teh memang sudah sejak lama dikenal berkhasiat untuk menjaga kesehatan. Menurut berbagai penelitian, terdapat Ratusan senyawa dalam teh mulai dari kafein,berbagai jenis antioksidan, dan vitamin yang diketahui bermanfaat bagi tubuh.
Telah banyak bukti penelitian yang mengungkapkan betapa kebiasaan meminum teh akan membuat seseorang tetap sehat dan bugar.
Hasil riset terbarunya adalah bahwa secangkir teh baik untuk otak karena memperlambat kerusakan sel dan menjaga daya ingat tetap tajam di usia tua. Penelitian ini semakin menambah panjang daftar manfaat teh.

Jarum jam hampir menunjukkan pukul 24.00, Kamis (4/8/2011). Namun, seorang pria setengah baya masih saja asyik menikmati teh poci di warung kaki lima di depan sebuah toko di Jalan Ahmad Yani, Kota Tegal, Jawa Tengah. “Kalau belum moci jadi sulit tidur, tidak bisa nyenyak,” ujarnya seraya menuangkan teh dari poci ke cangkir. Malam langsung jadi berbinar.
Pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Brebes yang belakangan memperkenalkan diri dengan nama Heri Susanto (54) tersebut mengaku minum teh poci adalah bagian yang tak terpisahkan dalam ritme kehidupannya sehari-hari. Minum teh poci alias moci sudah dilakoninya sejak tahun 1980-an.
Bagi penikmat teh, menikmati teh dalam poci tidak sekadar menikmati minuman teh yang panas, manis,kenthel (kental), dan wangi, tetapi juga menemukan kehangatan berkumpul bersama teman-teman di tempat lesehan moci. Begitu akrabnya teh poci bagi masyarakat sampai-sampai ada anekdot tentang teh poci, yakni cipok alias moci karo ndopok, artinya minum teh poci sembari ngobrol omong kosong kian kemari.
Bahkan, mantan Wali Kota Tegal Adi Winarso konon setelah berkeliling kota di malam hari sering mampirmoci di lesehan dan berdialog dengan sejumlah komunitas masyarakat Tegal.
Minum teh poci, menurut budayawan Tegal, Atmo Tan Sidik, selalu hadir dalam kehidupan masyarakat dan menjadi simbol kehidupan. “Sering diungkapkan mangan warek, nyandang rapet, turune anget, wedange buket, pasuduluran kraket. Dalam ungkapan itu, yang dimaksud dengan wedang, ya minum teh,” ujarnya.
Demikian nikmatnya menikmati teh poci pun membuat orang tidak menyadari bahwa hari sudah larut malam. “Kadang pukul 02.00 baru tutup, bahkan tidak jarang pukul 03.00,” kata Kholifah (37) yang akrab dipanggil Mbak Ipah, pedagang lesehan di Jalan Ahmad Yani, Kota Tegal. Kawasan ini populer dikenal sebagai kawasan Tegal Laka-laka.
Harga satu teko (poci) teh poci dengan dua cangkir gerabah berisi gula pasir atau gula batu Rp 3.500-Rp 5.000. Sementara itu, untuk tuangan air kedua atau dalam bahasa Tegal disebut jok, pedagang menyajikannya secara cuma-cuma.
Jangan diaduk
Untuk menikmati sensasi teh poci, ada rahasianya. “Jangan diaduk, ya, gulanya,” ujar Buyung (40), pedagang lesehan di Jalan Letjen Suprapto, Kota Tegal.
Konon, jika gulanya diaduk, justru akan menimbulkan rasa manis yang berlebihan. Sebab, biasanya gula batu atau gula pasir yang disajikan di cangkir melebihi takaran normal. Alasan lain karena panas teh akan mengaduknya sendiri secara perlahan. Aturan ini memang tidak tertulis, tetapi tumbuh secara lisan dan terpelihara di masyarakat.
Menurut sejumlah pedagang, teh poci memang harus dibuat kental agar bisa dituang air mendidih hingga beberapa kali. Penikmat teh poci biasanya akan meminta tambahan air mendidih atau disebut jok untuk poci yang sudah kosong. Untuk satu poci, cukup memasukkan satu bungkus kecil teh seduh seberat 9 gram.
Poci juga harus tersaji panas, dengan menggunakan air mendidih. “Teh poci harus dari air mendidih karena proses senyawa teh dengan tanah sebagai bahan pembuatan poci akan menimbulkan buih,” ujar Nurngudiono, seniman Tegal.
Tak hanya penyajian dan cara menikmati teh poci yang unik. Dalam kepercayaan masyarakat Tegal, minuman dalam poci akan lebih nikmat apabila poci yang digunakan sudah berumur tua. Semakin poci berkerak, semakin mantap rasa teh poci yang dihasilkan. “Kalau dicuci keraknya akan hilang, rasanya jadi hambar,” kata Rasem (52), pedagang teh poci di Jalan Setiabudi.
Tutik (57), pemilik warung Tuti Toyo di Jalan Tentara Pelajar, Kota Tegal, mengaku pernah menggunakan poci berusia lebih dari 15 tahun. Saat itu, ia masih mengelola Warung Pian, salah satu warung tertua di Tegal (berdiri pada 1926), yang sebelumnya dikelola oleh mendiang suaminya, Toyo.

Bagaimana dengan teh poci, Sudahkah anda merasakan khasiatnya???


Ayo saatnya kita untuk mencobanya dengan membeli beberapa produk poci dari kami
dengan berbagai merk sebagai berikut :

Tea Set Poci Tanah Merk Tong Tjie
Tea Set Poci Tanah Merk Teh Cap Poci
Tea Set Poci Tanah Merk 2 Tang
Tea Set Poci Tanah Merk Teh Gopek
Tea Set Poci Tanah Cap Oleh - Oleh Khas Tegal
Tea Set Poci Tanah Cap Tegal Bahari
Tempat Gula Batu 




##MEMBUAT TEH POCI
Bahan.
1.Air mendidih
2.Teh tubruk/ Teh Poci (lebih Metching kalu pake teh asli slawi tegal)
3.Gula Batu
Cara Membuat:
Masukkan semua bahan kedalam POCI (komposisi menurut selera)
Tunggu sebentar….& siap disajikan. Simple Bukan????

Apa lagi dengan ditemani tempe goreng setengah matang yang sering disebut dditegal tempe mendoan...
wuuuuuuuuuuuah asyik rasanya dan dengan memandang indahnya malam bersama bintang-bintang.
:)

link kaskus kami
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9788017
fans page fb : https://www.facebook.com/pages/POCI-Tegal/453669064666325

kontak 0858.6682.6244 [im3]
pin bb :761FCE15

0 komentar:

Posting Komentar